Menyimak
kembali Proyek Revitalisasi Danau Ayamaru di tengah bayangan Pandemi COVID - 19
Sumber Foto : Facebook
Kami dari kalangan pemerhati
lingkungan, mahasiswa dan berbagai elemen sejak awal melakukan berbagai kritik,
protes dan edukasi lewat media, seminar, diskusi, pameran dan lain-lain namun
tidak digubris oleh pemangku kebijakan di Maybrat dalam hal ini pemerintah
setempat.
Add caption |
Dengan kondisi seperti ini sudah
pasti nasib proyek bendungan danau Ayamaru bisa suram dan menjadi proyek gagal.
Ketika proyek ini gagal maka kami sebagai orang Maybrat telah meninggalkan
sebuah luka yang kronis terhadap alam danau Ayamaru dengan sebuah bendungan
tanpa fungsi alias cacat. Lantas siapa yang harus disalahkan kalau proyek ini
gagal? pemerintah, masyarakat pemilik hak ulayat setempat? atau kontraktor pelaksana? mari kita renungkan
bersama.
Dengan tulisan ini kami mengajak
semua masyarakat Maybrat untuk memantau kembali proyek ini di tengah situasi
Wabah Covid 19.
Kita harus lebih peka terhadap
fenomena alam yang terjadi. Refleksi kita adalah yang kita buat selama ini ke
alam Maybrat adalah hanya merupakan suatu kerusakan dan bencana bagi alam kita
sehingga kita harus mengintrospeksi diri atas kesalahan-kesalahan kita yang
selalu angkuh, egois terhadap sesama, alam dan Tuhan seperti kecongkakan
manusia di Alkitab ketika mendirikan menara setinggi langit namun gagal total.
Kita lupa siapa dan dari mana kita berasal? Dari alam ini sudah, alam Maybrat
yang mengangkat jati diri kita.
Salam lestari Save Ayamaru Lakes
(SAL)
Sumber Foto: Facebook
Penulis MLS