PENULIS MARTHEN ATANAY
Kunjungan Presiden Republik Indonesia ke Kota Minyak Sorong pada hari Minggu 28 Desember 2014 tepat pukul 14 : 00 WIT di Bandara Doming Eduard Osok memberikan warna dan inspirasi bagi Rakyat Papua pada umumnya dan Masyarakat Sorong pada khususnya. Bukan saja kunjungan tersebut diikuti oleh warga kota Sorong saja, tetapi juga diikuti oleh seluruh masyarakat Sorong raya alias masyarakat dari kabupaten pinggiran baik, Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Raja Ampat, Tambrauw dan Maybrat. Presiden Jokowi awal berkunjung dari Wamena, Jayapura dan sampai di Sorong dan dalam perjalanan beliau setiba di Sorong beliau langsung mengunjungi Pasar – Pasar yang ada dalam kota yakni mulai dari pasar Boswesen, Pelabuhan Umum dan berakhir di pasar Remu tepat jam 16 : 30 WIT disambut oleh masyarakat dengan rasa antusias yang tinggi.
Dalam sela – sela kedatangan bapak Presiden yang dikawal oleh hampir sebagian kesatuan militer baik TNI bahkan Polri dengan sistem pengamanan yang sangat ketat, serta kehadadiran Bapak Wali Kota Sorong Drs. Lambert Jitmau Ec. M,si beserta Muspida lainnya menyambut dan mengantarkan beliau sampai ke Pasar Remu Sorong. Setibanya beliau di Pasar Remu ia menghampiri tempat – tempat yang mana Ibu – Ibu Papua menjual Ikan dan Sayur – Sayuran sambil berjabat tangan dan menuju pada tempat yang disediakan untuk berdialog bersama Mama - Mama Papua untuk menyampaikan aspirasinya kepada bapak Presiden. Kehadiran Pa Jokowi ditengah – tengah situasi yang makin ramai tidak membuatnya gentar bahkan membuat ia makin ramah dan langsung berdialog dengan Mama – Mama Papua yang mana sebagai Penjual di pasar tersebut. Aspirasi Mama – Mama Papua sangat terlihat jelas pada saat disampaikan Oleh seorang Tokoh Perempuan dan sekaligus sebagai Pelaku Ekonomi di pasar tersebut yaitu Ibu Regina Homer dengan sebuah pernyataan yakni ia mengatakan bahwa selama bertahu – tahun Pasar masih seperti dulu dan tidak diperhatikan oleh pemerintah secara baik terutama Pemerintah Kota Sorong. Oleh sebab itu, maka menurut Ibu Regina bahwa Pasar Remu tidak akan pindah kemana – mana, namun kalau boleh ada peningkatan pasar yang permanen dengan memiliki kapasitas yang baik.
Selanjutnya Bapak Wali Kota Sorong Drs. Lambert Jitmau Ec. M,si menegaskan untuk menuding bebagai kritikan masyarakat bahwa Wali Kota tidak bertanggung jawab atas pembangunan pasar sentral Remu Sorong. Wali Kota mengatakan bahwa sebenarnya Pasar Remu termasuk aset yang masih dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Sorong, sehinnga hal ini jangan dibicarkan sama Pemerintah Kota tetapi kalau boleh langsung kepada Pemerintah Kabupaten Sorong. Disamping bapak Wali Kota Sorong mengatakan hal tersebut, begitu ada beberapa pernyataan yang beliau sampaikan sebagai Aspirasi masyarakat terutama diantaranya adalah wilayah harus memekarkan satu kabupaten lagi dan satu provinsi yaitu Provinsi Papua Barat daya sehingga dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu, maka Bapak Jokowi menanggapi semua usulan masyarakat kota Sorong baik dari bapak Wali Kota Sorong dan Mama – Mama Papua yang diwakilkan oleh Ibu Regina Homer dan beberapa orang yang sempat menyampaikan keluhan terkait dengan kondisi pasar yang sedang tidak mendukung aktivitas masyarakat, dan harus ada peningkatan pasar Remu yang permanen seperti pasar – pasar lain yang berada di pulau Jawa, Sulawesi dan lain sebagainya.
No comments:
Post a Comment