DAMPAK
GLOBALISASI TERHADAP PERGAULAN BEBAS ( PEREMPUAN
PELACUR ) DI KOTA SORONG.
Penulis Marthen Atanay
globalisasi dewasa
ini, memberikan peluang dan tantangan bagi kehidupan manusia terutama
generasi muda yang ibaratnya akan memberikan kebebasan disegala
aspek, dimana masuknya kebudayaan – kebudayaan asing yang tidak
cocok dengan kebudayaan kita sehingga berpengaruh dan membias pada
pergaulan sosial. Pergaulan bebas hampir terasa dikota – kota besar
yang mana terjadi proses interaksi yang bernuansa global dengan
berbagai karakter dan gaya hidup modernisasi, dan berpadanan pada
kontaminasi Budaya asing yang masuk untuk merobek budaya ketimuran
sebagai bentuk proses gejala sosial.
Generasi muda adalah
tulang punggung dan harapan bangsa, yang diharapkan dimasa akan
datang untuk meneruskan dan mewarisi tongkat estafet pembangunan
bangsa sehinnga perlu membutuhkan suatu kesiapan yang mantap yakni
memegang teguh budaya sebagai bagian dalam menfilter kehidupan.
Kadangkala kehidupan manusia tidak terlepas dari kebudayaan yang
membentuk pranata – pranata sosial dan merupakan landasan dalam
pengendalian hidup, dimana kontaminasi budaya lain seiring dengan
perkembangan zaman diadopsi sebagai pandangan hidup yang kemudian
membawa setiap orang terjerumus kedalam pengaruh – pengaruh negatif
yang sangat tinggi.
Kenakalan dan
pelecehan seksualitas seringkali terjadi dikhayalak ramai oleh laki –
laki maupun perempuan, dan hal ini sudah menjadi kebiasaan yang
terjadi di Kota – kota besar termasuk salah satu contoh yang
terjadi dikota Sorong. Kota Sorong adalah kota satu – satunya yang
berkembang diwilayah Papua setelah Jayapura, dimana terdapat
masyarakat yang heterogen dengan karakter dan gaya hidup yang berbeda
– beda serta pertumbuhan penduduk dan Ekonomi yang makin meningkat
sehingga cenderung berpengaruh pada kondisi kebutuhan masyarakat
semakin menuntut agar kebutuhannya dapat tercapai dengan baik, maka
diri seorang Wanita/ Perempuan dapat diKomersialkan supaya memenuhi
kebutuhan yang ada. Namun disisi lain pengaruh faktor pergaulan bebas
yang cenderung berlebihan, dimana melibatkan kaum wanita/ perempuan
terjun dan terjerumus secara aktif untuk melakukan berbagai aktivitas
yang semestinya tidak dilakukan seperti memakai Narkoba, Miras, Seks
bebas dan lain – lain.
- PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS
Kita ketahui bahwa
pergaulan bebas itu merupakan bentuk perilaku yang menyimpang dan
melewati batas norma dan adat yang menjadi bagian terpenting untuk
mengatur proses kehidupan secara baik. Pergaulan bebas ini pun
disebabkan oleh kurang adanya sistem pengontrolan yang baik dari
Orang tua sehingga ada suatu keleluasaan diri untuk bergabung dan
terjung kedalam dunia bebas yang dipengaruhi dengan berbagai
aktivitas atau kegiatan yang merugikan yakni Narkoba, Miras, dan Seks
bebas yang akhirnya berdampak pada menurunnya nilai – nilai Budaya.
Pergaulan bebas ini biasanya terjadi pada generasi muda yang berada
diperkotaan dengan corak dan gaya hidup yang terkontaminasi oleh
budaya asing, sehingga sudah pasti mereka akan melakukan hal – hal
yang benuansa negatif terutama salah satunya adalah para Wanita/
Perempuan. Dewasa ini banyak dijumpai Wanita/ Perempuan yang tidak
menjaga eksistensinya dan sudah terjerumus serta terperangkap kedalam
pengaruh Miras, Narkoba dan Seks bebas dan dikategorikan sebagai
pelacur.
- PENYEBAB PERGAULAN BEBAS
Berdasarkan
pengamatan diberbagai kota besar di Indonesia sekitar 20 sampai 30
persen generasi muda perempuan yang tergolong dalam pekerja seks
bebas baik sebagai Pedagang Seks Komersial ( PSK ) yang secara legal
maupun ilegal dalam artian, bahwa hampir kebanyakan wanita diusia
produktif sudah terjerumus kedalam pekerja Seks yang secara ilegal.
Tindakan mereka terkait dengan itu adalah bagaimana mereka membuang
nafsu berahinya hanya sekedar untuk mendapatkan Uang untuk
keperluannya, dan tentunya akan menyebabkan penyakit HIV/ AIDS yang
akan tertular ditengah – tengah masyarakat luas. Kota Sorong
adalah salah satu kota yang terletak dibagian barat Pulau Papua dan
merupakan gerbang Bumi Cenderawasih, dimana memiliki karakteristik
penduduk yang heterogen dengan membentuk masyarakat perkotaan yang
majemuk. Dari kemajemukan inilah kontaminasi kebudayaan asing semakin
masuk, karena dipengaruhi oleh globalisasi yang tentunya mengikis
kebudayaan lokal semakin hilang ditengah – tengah modernisasi yang
memporak – porandakan generasi muda terjerumus kedalam lingkaran
pelacuran yang dilakukan oleh para Wanita/ Perempuan Papua.
- PENGARUH PERGAULAN BEBAS DI KOTA SORONG
Menurut data
statistik penduduk Kota Sorong berjumlah 165.500 jiwa dan hampir
beberapa persen perempuan Papua dari usia 15 sampai 35 tahun yang
berada kota Sorong terjerumus dan hidup sudah dipengaruhi oleh
pergaulan bebas ( Narkoba, Miras, Seks Bebas ). Dimana aktivitas ini
terus dilakukan dan sudah menjadi kebiasaan mereka yang dikenal
dengan istilah Pintu Karung dibeberapa tempat yang tidak permanen
hanya bersifat sementara dan dijadikan sebagai tempat melayani para
lelaki untuk berhubungan Seks. Beberapa tempat di dalam Kota Sorong
yang sehari – hari dijadikan sebagai pangkalan utama ini berada
ditempat – tempat pusat keramaian dan cenderung tidak diawasi atau
dikontrol oleh pemerintah setempat secara baik, sehingga tentunya
akan membias dan memberikan pengaruh terhadap kenyamanan kota yang
tidak kondusif.
Disamping itu,
penularan penyakit Virus HIV/ AIDS juga merupakan penyebab dari
pengaruh tersebut dan sudah menyebar di kota Sorong sekitar 90 persen
yang diakibatkan dari hubungan Seks tidak memakai kondom, dimana
secara otomatis pasti tertular dari perempuan pelacur yang melakukan
kebutuhan Seks tanpa menggunakan kondom. Oleh sebab itu, maka
pelacuran ini tentunya diberantas dengan tuntas melalui berbagai hal
dan ini menjadi tanggung jawab seluruh komponen masyarakat terutama
Pemerintah setempat. Sebagai catatan penting bahwa tercatat kota
Sorong terdapat perempuan pelacur makin meningkat yang disebabkan
oleh masalah pergaulan bebas, karena dihimpit dengan berbagai hal
yang melatar belakangi sehingga tingkat kehidupan ini bertambah
meningkat dan ada beberapa faktoor penyebabnya adalah 1. Masalah
faktor ekonomi 2. Kehancuran rumah tangga 3. Dan pengaruh lingkungan.
- KESIMPULAN
Pergaulan bebas
adalah salah satu kebutuhan hidup dari manusia yang mana merupakan
makhluk ciptaan Tuhan dan hidup ditengah – tengah lingkungan
sosial, dan dalam kesehariannya pasti membutuhkan manusia yang lain
untuk saling berinteraksi dan hubungan yang dibina melalui suatu
pergaulan (interpersonal relationship). pergaulan bebas itu merupakan
bentuk perilaku yang menyimpang dan melewati batas norma dan adat
yang menjadi bagian terpenting untuk mengatur proses kehidupan secara
baik.
Pergaulan bebas
adalah penyakit sosial yang dapat memberikan dampak buruk terhadap
generasi muda, sehingga yang terpenting adalah bagaimana Wanita/
Perempuan dapat menempatkan dan menjaga eksistensi diri serta
martabat yang menjadi bagian terpenting dalam melaksanakan perannya
ditengah – tengah masyarakat. Oleh sebab itu, maka pengaruh budaya
barat merupakan bentuk diskriminasi terhadap budaya ketimuran yang
mana merasuk dan menghancurkan generasi kaum wanita/ perempuan Papua
pada umumnya. Dimana hal ini sebagai pemicu utama dalam mematikan
orang Papua secara perlahan – lahan ( Pembunuhan Karakter dan
memperlambat pertumbuhan Orang Papua ), dengan sendirinya akan punah.
Dengan demikian
penyebaran penyakit dan rusaknya moralitas kaum Wanita/ Perempuan
akibat Minuman keras, Narkoba, dan Seks bebas sudah terjadi secara
meluas dipelosok tanah Papua terutama di kota Sorong yang mana telah
meningkat dan pada akhirnya menimbulkan angka kematian yang makin
tinggi disebabkan oleh berbagai penyakit yakni penyakit Virus HIV/
AIDS. Penyakit ini sudah menyebar secara meluas di kota Sorong dan
bahkan Kabupaten – Kabupaten pinggiran lainnya, sehingga hal ini
menjadi suatu masalah yang sementara mengglobal dan menjadi perhatian
kami untuk diangkat sebagai kasus yang semestinya diatasi secara baik
oleh berbagai elemen dan komponen baik Pemerintah, Gereja, Adat,
maupun lembaga – lembaga Sosial.
- SARAN
Dengan demikian yang
menjadi Saran dan Masukan dari uraian diatas adalah bagaimana peran
serta Masyarakat, Pemerintah dan Lembaga – Lembaga Swadaya dalam
menanggulangi hal ini sebagai suatu masalah yang harus tuntaskan
melalui berbagai upaya, dan menindak lanjuti semuanya dengan langkah
– langkah yang kongkrit sehingga dapat tercapai tujuan yang
diharapkan.
No comments:
Post a Comment